Prof. Zakiyuddin Buka PKDP PTKI 2025: Kompetensi Dosen adalah Kunci Mutu Pendidikan
Salatiga – Senin, 21 Juli 2025. Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi di Indonesia dengan menjadi tuan rumah kegiatan Pendekatan Kompetensi Dosen Pemula (PKDP) Tahun 2025. Kegiatan ini resmi dibuka pada hari Senin, 21 Juli 2025, bertempat di Hotel Wahid Prime Salatiga. Acara pembukaan berlangsung khidmat namun penuh semangat, dihadiri oleh ratusan dosen muda dari berbagai perguruan tinggi di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Kegiatan PKDP 2025 ini dirancang untuk memperkuat kapasitas dan kompetensi para dosen pemula yang baru bergabung di dunia pendidikan tinggi. Pelaksanaan kegiatan ini dibagi ke dalam dua model, yaitu offline dan online, guna mengakomodasi efektivitas pelatihan sekaligus menyesuaikan dengan dinamika aktivitas dosen.
Tiga Hari Pelatihan Tatap Muka
Kegiatan pelatihan secara tatap muka (offline) berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 21 hingga 23 Juli 2025, berlokasi di Hotel Wahid Prime, Salatiga. Selama tiga hari tersebut, para peserta menerima berbagai materi penting yang menyangkut kompetensi pedagogik, profesionalisme, etika akademik, hingga wawasan kebangsaan dalam konteks pendidikan tinggi.
Dengan suasana interaktif dan fasilitator yang mumpuni, sesi offline menjadi momentum penting bagi peserta untuk berdiskusi langsung, membangun jejaring, dan mendapatkan inspirasi praktik terbaik dari para pakar pendidikan tinggi. Para peserta terlihat antusias mengikuti setiap sesi yang disiapkan secara intensif.
Lanjutkan Secara Daring
Setelah pelatihan tatap muka berakhir, kegiatan dilanjutkan secara daring pada tanggal 25, 26, 28, 30, 31 Juli, dan 1 Agustus 2025. Sesi daring dilaksanakan melalui platform digital resmi yang telah disiapkan oleh panitia, dengan tetap mengutamakan kualitas interaksi dan ketercapaian materi.
Materi daring mencakup penguatan literasi digital, desain pembelajaran daring, evaluasi berbasis teknologi, serta pengelolaan kelas virtual yang efektif. Kegiatan ini juga menyediakan ruang konsultasi terbuka antara peserta dan fasilitator, sehingga para dosen pemula dapat mengembangkan kompetensinya secara holistik.
Ujian Final pada 4 Agustus
Sebagai penutup rangkaian kegiatan, para peserta akan mengikuti ujian akhir (assessment) pada tanggal 4 Agustus 2025. Ujian ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana pemahaman dan penguasaan materi yang telah diberikan selama proses pelatihan, baik luring maupun daring.
Ujian ini tidak hanya menjadi bentuk evaluasi formal, tetapi juga sebagai refleksi bersama untuk memastikan bahwa pelatihan ini berdampak nyata terhadap kualitas pembelajaran di kelas, yang pada akhirnya akan dirasakan langsung oleh mahasiswa.
Sambutan Rektor UIN Salatiga: Dosen Berkualitas, Mahasiswa Berkualitas
Kegiatan PKDP ini dibuka secara resmi oleh Rektor UIN Salatiga, Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhowy, M.Ag. Dalam sambutannya, Prof. Zakiyuddin menegaskan bahwa peran dosen sebagai agen perubahan dan pembentuk generasi bangsa sangat strategis. Oleh karena itu, penguatan kompetensi dosen menjadi keharusan yang tidak bisa ditawar.
“Kompetensi dosen haruslah terus ditingkatkan, karena dari sanalah kualitas mahasiswa akan dilahirkan. Dosen bukan hanya penyampai materi, tetapi juga pembentuk karakter dan pemimpin masa depan. Maka, program PKDP ini adalah investasi penting untuk kualitas pendidikan nasional,” ujar beliau.
Lebih lanjut, Prof. Zakiyuddin menyampaikan apresiasinya atas keterlibatan berbagai perguruan tinggi dalam kegiatan ini. Ia berharap program semacam ini dapat menjadi budaya akademik yang terus berkelanjutan dan berorientasi pada mutu.
Laporan Ketua Pelaksana: 194 Peserta dari 32 Perguruan Tinggi
Sementara itu, Prof. Budiyono S. M.Pd.. selaku Ketua Pelaksana PKDP 2025 melaporkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 194 peserta yang berasal dari 32 perguruan tinggi. Peserta berasal dari berbagai latar belakang keilmuan dan institusi, baik negeri maupun swasta, khususnya dari wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat.
“Jumlah peserta yang mencapai 194 orang menjadi bukti antusiasme dan komitmen para dosen pemula untuk terus belajar dan meningkatkan kapasitas diri. Ini adalah modal besar untuk masa depan pendidikan tinggi kita,” ungkap Prof. Budiyono dalam laporannya.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini, mulai dari tim fasilitator nasional, panitia lokal, hingga semua peserta yang dengan penuh semangat mengikuti kegiatan sejak hari pertama.
Membangun Generasi Akademik Masa Depan
Program PKDP bukan hanya kegiatan rutin administratif, tetapi merupakan bagian dari upaya sistemik untuk membangun generasi akademik yang profesional, inovatif, dan berintegritas tinggi. Dengan mengintegrasikan pendekatan kompetensi, program ini menyiapkan dosen pemula untuk menjawab tantangan pendidikan masa depan, termasuk tantangan era digital, revolusi industri 5.0, dan globalisasi ilmu pengetahuan.
PKDP juga menjadi ruang untuk menyemai budaya akademik yang sehat, inklusif, dan kolaboratif. Para peserta mendapatkan kesempatan untuk berdialog lintas kampus, membangun sinergi keilmuan, dan memperluas wawasan mengenai dinamika dunia akademik yang terus berubah.
Harapan dan Tindak Lanjut
Melalui pelatihan ini, diharapkan para peserta dapat menerapkan hasil pelatihan secara nyata dalam kegiatan pembelajaran dan pengembangan akademik di institusi masing-masing. Beberapa tindak lanjut yang direncanakan meliputi mentoring lanjutan, kolaborasi penelitian, dan penguatan jejaring dosen pemula nasional.
Panitia juga membuka kemungkinan diadakannya forum alumni PKDP sebagai media berbagi pengalaman dan penguatan jejaring antar perguruan tinggi. Hal ini sejalan dengan semangat peningkatan mutu yang berkelanjutan (continuous quality improvement) dalam pendidikan tinggi.
Pembukaan kegiatan PKDP 2025 di Salatiga menjadi tonggak penting dalam upaya peningkatan mutu dosen pemula. Dengan menghadirkan pelatihan intensif, dukungan pimpinan perguruan tinggi, dan antusiasme peserta, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang luas, tidak hanya pada tingkat individu, tetapi juga pada institusi dan dunia pendidikan nasional secara umum.
Posting Komentar