KPM UIBBC 2025 Hadir di Wanasaba Kidul: Bangkitkan Potensi Lewat Edukasi Digital dan Sosial
Cirebon, 16 Juli 2025 —
Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon (UIBBC) kembali melaksanakan program
tahunan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) dengan salah satu lokasi pengabdian tahun ini
bertempat di Desa Wanasaba Kidul, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon. Kegiatan
pembukaan KPM ini dilaksanakan pada hari Selasa, 15 Juli 2025, bertempat di
Balai Desa Wanasaba Kidul dengan dihadiri oleh berbagai pihak yang mendukung
suksesnya program pengabdian tersebut.
Hadir dalam acara pembukaan
antara lain Sekretaris Desa Wanasaba Kidul, Bapak Mastur, selaku perwakilan
pemerintah desa, Dewan Pembimbing Lapangan (DPL) KPM UIBBC, Bapak Gama Pratama,
M.Pd., para perangkat desa, tokoh masyarakat, serta tamu undangan. Acara
pembukaan berlangsung dalam suasana hangat dan penuh antusias, mencerminkan
semangat kolaborasi antara pihak kampus dan masyarakat desa.
Dalam sambutannya, Sekretaris
Desa Wanasaba Kidul, Mastur, menyampaikan harapan besarnya terhadap peran aktif
mahasiswa dalam menjalankan KPM. Ia menekankan bahwa mahasiswa tidak hanya
datang untuk menjalankan program, tetapi juga diharapkan mampu menyatu dengan
masyarakat, belajar dari realitas lapangan, serta menjalin komunikasi yang
intensif dengan warga.
"Kehadiran mahasiswa KPM di
desa kami tentu sangat kami apresiasi. Kami berharap para mahasiswa dapat aktif
di tengah-tengah masyarakat, tidak hanya tinggal di posko. Interaksi langsung
di lapangan menjadi kunci utama untuk menumbuhkan empati dan pemahaman terhadap
kehidupan sosial masyarakat desa. Di sinilah tempat belajar yang
sesungguhnya," ujar Mastur.
Senada dengan hal tersebut, DPL
KPM, Bapak Gama Pratama, M.Pd., dalam sambutannya memberikan dorongan kepada
mahasiswa untuk turut serta mengangkat potensi desa melalui teknologi dan media
sosial. Ia menekankan pentingnya pemanfaatan aset desa, baik yang bersifat
material seperti hasil pertanian, kerajinan lokal, dan sumber daya alam; maupun
yang bersifat non-material seperti nilai-nilai budaya, kearifan lokal, serta
kekompakan sosial masyarakat.
"Setiap desa memiliki
kekayaan yang luar biasa, namun tidak semuanya dikenal luas. Di sinilah peran
mahasiswa KPM. Melalui kreativitas dan literasi digital, mahasiswa bisa menjadi
jembatan antara potensi desa dan dunia luar. Gunakan media sosial sebagai alat
untuk menampilkan sisi terbaik desa ini kepada publik. Potensi yang selama ini
tersembunyi bisa dimunculkan ke permukaan melalui konten-konten yang informatif
dan menarik," jelas Gama.
Adapun kegiatan yang akan
dilaksanakan mahasiswa selama masa KPM di Desa Wanasaba Kidul cukup beragam dan
menyesuaikan dengan kebutuhan desa serta kompetensi mahasiswa. Beberapa agenda
utama KPM tahun ini meliputi:
1. Sosialisasi dan Edukasi Digital Ekonomi
Mahasiswa akan memberikan penyuluhan kepada warga terkait pemanfaatan
teknologi digital untuk mendukung kegiatan ekonomi. Kegiatan ini bertujuan
meningkatkan literasi digital masyarakat desa, khususnya pelaku UMKM dan petani
lokal agar dapat memasarkan produk secara daring.
2. Pelatihan Praktis Affiliate Marketing
Dalam upaya memperluas cakupan pemasaran produk desa, mahasiswa juga
akan memberikan pelatihan dasar affiliate marketing. Warga akan diperkenalkan
dengan sistem kerja sama digital yang dapat menghasilkan pendapatan tambahan
dengan memanfaatkan platform online.
3. Pembuatan Konten Promosi Dasar
Sebagai bagian dari penguatan branding desa, mahasiswa akan melatih
warga, khususnya generasi muda, dalam pembuatan konten promosi seperti video
pendek, foto produk, dan narasi digital yang menarik. Konten-konten ini
diharapkan dapat digunakan untuk mempromosikan potensi lokal melalui berbagai
media sosial.
4. Pembentukan Tim Digital Desa
Salah satu program unggulan adalah pembentukan Tim Digital Desa. Tim ini
akan berfungsi sebagai motor penggerak digitalisasi desa, bertugas mengelola
media sosial resmi desa, mendokumentasikan kegiatan masyarakat, serta menjadi
penghubung informasi antara warga dan dunia luar.
5. Kegiatan Sosial dan Keagamaan
Di luar kegiatan digital, mahasiswa juga akan melaksanakan kegiatan
sosial seperti gotong royong, penyuluhan kesehatan, pelatihan keterampilan
dasar, serta penguatan nilai-nilai keagamaan melalui kegiatan keagamaan bersama
masyarakat setempat.
Program KPM ini akan berlangsung
selama kurang lebih 40 hari. Selama periode tersebut, mahasiswa dituntut untuk
berinovasi, berkolaborasi, dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Dengan
semangat pengabdian dan pembelajaran dari masyarakat, KPM diharapkan mampu
memberikan dampak positif baik bagi mahasiswa maupun masyarakat desa.
Kepala Desa Wanasaba Kidul yang
berhalangan hadir dalam acara pembukaan, melalui Sekdes Mastur menyampaikan
dukungan penuh terhadap seluruh rangkaian program yang akan dijalankan oleh
mahasiswa. Ia berharap kehadiran mahasiswa KPM bisa membawa perubahan positif
dan menjadi pengalaman yang berharga bagi semua pihak.
Di akhir acara, dilakukan sesi
perkenalan mahasiswa peserta KPM dan pemaparan singkat mengenai rencana kerja
yang akan dilaksanakan di desa. Kegiatan ini ditutup dengan doa bersama dan
ramah tamah antara mahasiswa dengan para tokoh masyarakat dan perangkat desa.
Dengan dibukanya KPM Universitas
Islam Bunga Bangsa Cirebon di Desa Wanasaba Kidul, diharapkan tercipta sinergi
yang kuat antara dunia pendidikan dan masyarakat desa. Kegiatan ini bukan hanya
menjadi ajang pengabdian, tetapi juga wahana pembelajaran kontekstual bagi
mahasiswa dalam memahami dinamika sosial, ekonomi, dan budaya di tingkat akar
rumput.
Posting Komentar