Perjalanan KH Nur Muhammad Faiz Amin dalam Mengembangkan Pondok Pesantren Assalafiyyah Bode Lor Cirebon
KH Nur Muhammad Faiz Amin berpikir strategis dalam mengembangkan Pondok Pesantren Assalafiyyah Bode Lor dan SMA IT Al Burhany Cirebon. Meneruskan perjuangan dalam mendidik generasi penerus adalah hal yang tidak mudah namun pasti bisa jika dilakukan secara konsisten.
Cirebon, 9 Agustus 2024. KH Nur Muhammad Faiz Amin, putra terakhir dari KH Hambali,
adalah sosok ulama yang berdedikasi tinggi dalam mengembangkan Pondok Pesantren
Assalafiyyah di Desa Bode Lor, Cirebon. Berkat perjuangan dan kerja kerasnya
bersama keluarga besar, pesantren ini kini menjadi salah satu lembaga
pendidikan Islam yang terkenal luas dan dihormati di berbagai daerah. Artikel
ini akan mengisahkan perjalanan panjang KH Nur Muhammad Faiz Amin dalam
mengelola dan mengembangkan Pondok Pesantren Assalafiyyah, serta perannya
sebagai kepala sekolah di SMA IT Al Burhany.
Latar Belakang KH Nur Muhammad Faiz Amin
KH Nur Muhammad Faiz Amin lahir dan dibesarkan dalam
lingkungan pesantren. Sebagai putra terakhir dari KH Hambali, pendiri Pondok
Pesantren Assalafiyyah, beliau sejak kecil sudah akrab dengan kehidupan
pesantren dan pendidikan agama. Ayahnya, KH Hambali, dikenal sebagai sosok
ulama yang karismatik dan dihormati di Desa Bode Lor. KH Nur Muhammad Faiz Amin
tumbuh dengan nilai-nilai keislaman yang kuat dan semangat juang yang tinggi
untuk melanjutkan cita-cita ayahnya.
Mengelola Pondok Pesantren Assalafiyyah
Setelah wafatnya KH Hambali, KH Nur Muhammad Faiz Amin
bersama kakaknya mengambil alih tanggung jawab dalam mengelola Pondok Pesantren
Assalafiyyah. Tugas ini bukanlah hal yang mudah, mengingat banyak tantangan
yang harus dihadapi. Salah satu tantangan terbesar adalah kekurangan bangunan
dan fasilitas yang memadai untuk para santri.
KH Nur Muhammad Faiz Amin menyadari pentingnya fasilitas
yang baik untuk mendukung proses belajar mengajar. Dengan tekad yang kuat,
beliau mulai berpikir strategis untuk pembangunan fasilitas pesantren. Perlahan
tapi pasti, pondok pesantren yang awalnya hanya memiliki bangunan sederhana
kini berkembang menjadi kompleks pendidikan yang lengkap dengan asrama, ruang
kelas, perpustakaan, fasilitas olahraga, dan lembaga latihan kerja.
Perjalanan Panjang dan Lika-liku
Perjalanan KH Nur Muhammad Faiz Amin dalam mengembangkan
Pondok Pesantren Assalafiyyah penuh dengan lika-liku. Di awal pengelolaannya,
beliau harus berhadapan dengan berbagai keterbatasan, baik dari segi finansial
maupun sumber daya manusia. Namun, hal ini tidak menyurutkan semangatnya.
Dengan bantuan keluarga besar dan dukungan masyarakat sekitar, KH Nur Muhammad
Faiz Amin terus berusaha keras untuk memperbaiki dan membangun pesantren.
Salah satu momen krusial adalah ketika pesantren mengalami
kekurangan dana yang signifikan untuk melanjutkan pembangunan asrama baru. KH
Nur Muhammad Faiz Amin dan keluarganya harus mencari solusi kreatif untuk
mengatasi masalah ini. Mereka mengadakan berbagai acara penggalangan dana,
termasuk mengundang para donatur dan mengadakan bazar amal. Berkat kerja keras
dan doa, dana yang dibutuhkan akhirnya terkumpul, dan pembangunan asrama dapat
dilanjutkan.
Peran sebagai Kepala Sekolah SMA IT Al Burhany
Selain mengelola pondok pesantren, KH Nur Muhammad Faiz Amin
juga menjabat sebagai kepala sekolah SMA IT Al Burhany, yang berada di
lingkungan pesantren. SMA IT Al Burhany didirikan dengan tujuan memberikan
pendidikan formal yang berkualitas, serta membekali para siswa dengan
nilai-nilai keislaman yang kuat.
Sebagai kepala sekolah, KH Nur Muhammad Faiz Amin memiliki
visi untuk menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis,
tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan berakhlak mulia. Beliau mendorong
pengembangan kurikulum yang seimbang antara ilmu pengetahuan umum dan
pendidikan agama. Program-program di SMA IT Al Burhany dirancang untuk
membentuk siswa yang berintegritas, berwawasan luas, dan siap menghadapi
tantangan zaman.
Keberhasilan dan Prestasi
Di bawah kepemimpinan KH Nur Muhammad Faiz Amin, Pondok
Pesantren Assalafiyyah dan SMA IT Al Burhany telah mencapai banyak keberhasilan
dan prestasi. Jumlah santri di pondok pesantren kini lebih dari 800, berasal
dari berbagai daerah di Indonesia. Pesantren ini dikenal luas sebagai lembaga
pendidikan yang berkualitas dan mampu mencetak santri-santri yang berprestasi.
Program-program pendidikan di Pondok Pesantren Assalafiyyah
tidak hanya fokus pada aspek akademis, tetapi juga sangat menekankan
pembentukan karakter dan spiritual. Para santri diajarkan untuk menjadi pribadi
yang disiplin, bertanggung jawab, dan memiliki jiwa kepemimpinan. Selain itu,
berbagai kegiatan ekstrakurikuler juga disediakan untuk mengembangkan bakat dan
minat para santri.
Visi Masa Depan
KH Nur Muhammad Faiz Amin tidak pernah berhenti bermimpi dan
merencanakan masa depan yang lebih baik untuk Pondok Pesantren Assalafiyyah.
Beliau bercita-cita untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di pesantren
dan sekolah yang dipimpinnya. Salah satu rencana jangka panjangnya adalah
membangun pusat pendidikan yang lebih besar dan modern, dengan fasilitas yang
lebih lengkap dan memadai.
Beliau juga berencana untuk meningkatkan kerjasama dengan
lembaga-lembaga pendidikan lain, baik di dalam maupun luar negeri, untuk
memperluas wawasan dan jaringan pendidikan para santri. Dengan demikian, para
santri tidak hanya mendapatkan pendidikan yang berkualitas, tetapi juga
memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri di tingkat global.
Perjalanan KH Nur Muhammad Faiz Amin dalam mengembangkan
Pondok Pesantren Assalafiyyah adalah bukti nyata dari dedikasi dan kerja keras
yang tiada henti. Dengan dukungan keluarga besar dan masyarakat, beliau
berhasil mengatasi berbagai tantangan dan membawa pesantren ini menjadi lembaga
pendidikan yang terkenal luas dan dihormati.
KH Nur Muhammad Faiz Amin adalah sosok ulama yang memiliki visi dan misi jelas dalam mendidik generasi muda. Melalui Pondok Pesantren Assalafiyyah dan SMA IT Al Burhany, beliau berusaha menciptakan lingkungan pendidikan yang tidak hanya fokus pada prestasi akademis, tetapi juga pembentukan karakter dan spiritual.
Semoga perjalanan panjang dan penuh liku KH Nur Muhammad
Faiz Amin ini menjadi inspirasi bagi kita semua dalam mengabdi dan berjuang
untuk kemajuan pendidikan Islam di Indonesia.
Posting Komentar