Tiga Hal yang Membuat Pemikiran-pemikiran Kita tak Terpakai
Berpikir merupakan kegiatan
- Dangkal, artinya pemikiran kita telah diuji oleh orang yang lebih dahulu memikirkan dan memeraktikannya.
- Tidak seimbang. Artinya pemikiran kita telah diuji dan kita sangat paham betul dengan pemikiran kita namun pendengar terlalu dangkal wawasannya.
- Ngawur. Artinya pemikir dan yang mendengarkan sama-sama memiliki kedangkalan pemikiran karena sama-sama kurangnya wawasan.
Jika nomor 1 yang terjadi maka pemikir akan berlaga sok tahu dan sok pintar, sedang pendengar akan memandang rendah pemikir. Jika nomor 2 terjadi maka pemikir hanya akan dijadikan alat menuju kesuksesan pendengar, sedang di pendengar akan memanfaatkan pemikir untuk tujuannya. Jika nomor 3 terjadi maka akan timbul kehancuran bersama-sama.
Ketiganya tidak ada yang menarik karena tidak memiliki visi yang sama. Visi dibutuhkan untuk mencapai tujuan bersama karena mengerti akan arah dan tujuan. Untuk menemukannya butuh wawasan dan pengalaman yang matang dalam setiap pemikirannya. Pengalaman bukan karena umur tapi karena mau untuk belajar baik secara literatur, observasi, maupun penelitian.
Anis Baswedan mengatakan 3 hal ketika kita mengerjakan sesuatu. Pertama ide atau gagasan, kedua mampu mendeskripsikan atau menarasikan ide atau gagasan tersebut, dan ketiga mengerjakkannya secara fokus dan disiplin.
Pemikiran kita sering kali tidak dihargai oleh orang-orang terdekat. Cemooh dan dianggap sepele adalah bagian yang sering ditemukan. Namun terkadang dari pemikiran itulah sebenarnya kejayaan mereka tergapai, malah dari pemikiran itu mereka dapat keluar dari masalah.
Bagaimana kita dapat mengartikan pemikiran bagus dan tidak bagus?
Pemikiran - pemikiran sering kali tidak dipakai namun akan dianggap berguna dan dipakai manakala pencetus pemikiran itu tidak ada.
Pemikir yang bagus akan memerhatikan kelogisan artinya bijaksana atau dengan kata lain memiliki banyak sudut pandang. Pemikirannya dapat tahu kapan masanya masuk ke dalam masalah dan keluar dari masalah. Paham betul situasi dan menjabarkannya secara sistematis. Dan yang terkahir akan selalu mengefektikan dan efisienkan setiap langkahnya.
Pemikiran - pemikiran sering kali tidak dipakai namun akan dianggap berguna dan dipakai manakala pencetus pemikiran itu tidak ada. Tradisi dari seorang manusia adalah lupa proses mendaki ketika dipuncak karena dipuncak dapat melihat pemandangan indah, tapi manusia lupa pada saat itulah proses mereka untuk turun.
Posting Komentar